iTs mE a_Ry...

Sabtu, 23 Mei 2009

RESUME : METODE PENELITIAN

BAB I
Konsep dan Jenis-jenis Penelitian

1. Makna Penelitian
Perlunya penelitian
Empat sebab yang melatarbelakanginya. Pertama, karena pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia sangat terbatas, dibandingkan dengan lingkungannya yang begitu luas. Kedua, manusia memeliki dorongan untuk mengetahui atau coriousity. Ketiga, manui di dalam kehidupannya selalu dihadapkan kepada masalah, tantangan, ancaman, kesulitan, baik didalam dirinya, keluarganya, masyarakat sekitarnya serta di lingkungan kerjanya. Keempat, manusia merasa tidak puas dengan ap yang telah dicapai, dikuasai, dan dimilikinya, ia selalu ingin yang lebih baik, lebih sempurna, lebih memberikan kemudahan, selalu ingin menambah dan meningkatkan “ kekayaan “ dan fasilitas hidupnya.

Pemenuhan Rasa Ingin Tahu
Untuk memenuhi rasa ingin tahu atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yng muncul, seseorang mungkin bertanya kepada orang lain, orang yang dipandang lebih tahu, lebih berpengalaman, atau lebih mengerti. Jawaban dan atau pemecahan tentang sesuatu hal yang bisa juga ditemukan dengan cara melakukan pengamatan langsung. Orang juga bisa memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul dengan melihat dan mempelajari dokumen, baik cetak maupun elektronik dan internet. Orang memperoleh jawaban atau pemecahan atas pertanyaan atau masalah yang dihadapinya melalui membaca karena, lebih leluasa dibandingkan dengan bertanya kepada orang. Terakhir, orang memperleh jawaban atau pemecahan masalah melalui penelitian.

Pemecahan Masalah
Banyak cara yang dilakukan manusia untuk memecahkan masalah yang dihadapkannya. Pertama, pemecahn masalah dilakukan secara tradisional atau mengikuti kebiasaan. Kedua, pemcahan masalah secara dogmatis, baik mengunakan dogma agama, masyarakat, hukum, dll. Ketiga, pemecahan masalah secara intuitif yaitu berdasarkan bisikan hati. Keempat, pemecahn masalah secara emsional, umpamanya pintu terkunci dibuka dengan cara didobrak. Kelima, pemecahan maslah secara spekulatif atau trial anad error, suara radio berhenti, lalu radio digoyang-goyang atau dipukul-pukul dn ternyata bersuara lagi. Keenam, pemecahan masalah melaui penelitian.

Pengertian penelitian
Secara umum, penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan data dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujun tertentu. Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif ataupun kualitatif, eksperimental atau noneksperimental, interaktif atau noninteraktif. Penelitian merupakan upaya untuk mengembangkan pengtahuan, mengembangkan atau menguji teori. Ada lima langkah pengembangan pengetahuan melalui penelitian yaitu, mengidentifiksi masalah, melakukan studi empiris, melakukan replikasi atau pengulangan, menyatukan sintesis dan mereviu dan menggunakan dn mengevaluasi oleh pelaksana.

Penelitian sebagi Pencarian Ilmiah yang Berpola
Tujuan akhir suatu ilmu adalah mengembangkan dan menguji teori. Dalam rumusan Kerlinger ada tiga hal penting dalam suati teori yaitu suatu teori dibangun oleh seperangkat proporsisi dan konstruk, teori menegaskan hubungan diantara sejumlah variabel dan teori menjelaskan dan memprediksi fenomena-fenomena.
Pencarian ilmiah adalah suatu kegiatan untuk menemukan pengetahuan dengan menggunakan metode-metode yang diorganisasikan secara sistematis. Langkah- langkah pencarian ilmiah ada lima, yaitu :
1. mengidentifikasi masalah
2. merumuskan dan membatasi masalah
3. menyusun hipotesis
4. mengumpulkan dan menganlisis data
5. menguji hipotesis dan menarik kesimpulan


Pencarian Berpola
Merupakan suatu prosedur pencarian dan pelaporan dengan menggunakan cara-cara dan sistematika tertentu, disertai penjelasan dan alasan yang kuat. Prosedur pencarian ini pada tahap awalnya berifat spekulatif, mencoba menggabungkan ide-ide dan metode-metode kemudian menuangkan ide dan metode tersebut dalam suatu prosedur yang baku. Laporan dari pencarian berpola berisi perpaduan antara argumen-argumen yang didukung oleh data dengan proses nalar, yang disusun dan dipadatkan menghasilkan kesimpulan yang berbobot.

2. Karakteristik dan Langkah-langkah Penelitian
Karakteristik Penelitian Pendidikan
1.Objektivitas
2.Ketepatan
3.Verivikasi
4.Penjelasan Ringkas
5.Empiris
6.Penalaran Logis
7.Kesimpulan Kondisioanal

Langkah-langkah Penelitian
Penelitian merupakan suatu proses yang terdiri atas beberapa langkah, diantaranya :
Mengidentifikasi Masalah
Merumuskan Masalah
Melakukan Studi Kepustakaan
Merumuskan Hipotesis atau Pertanyaan Penelitian
Menetukan Desain dan Metode Penelitian
Menyusun Instrumen dan Mengumpulkan Data
Menganalisis Data dan Menyajikan Hasil
Menginterpretasikan Temuan, Membuat Kesimpulan dan Rekomendasi

3. Jenis-jenis Penelitian
Jenis-jenis Penelitian Berdasarkan Pendekatan
Berdasarkan pendekatan, secara garis besar dibedakan dua macam pnelitian diantaranya, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Keduanya memilki asumsi, karakteristik dan prosedur yang berbeda.

Asumsi tentang Realita
Penelitian kuantitatif didasarkan atas konsep positivisme yang bertolak dari asumsi bahwa realita bersifat tunggal, fixed, stabil, lepas dari kepercayaan dan perasaan-perasaan individual. Penelitian kualitatif didasari oleh konsep konstruktivisme, yang memiliki pandangan bahwa realita bersifat jamak, menyeluruh dan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisah.

Tujuan Penelitian
Penelitian kuantitatif bertujuan mencari hubungan dan menjelaskan sebab-sebab perubahan dalam fakta-fakta sosial yang terukur. Penelitian kualitatif lebih diarahkan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari perspektif partisipan.

Metode dan Proses Penelitian
Penelitian kuantitatif memiliki serangkaian langkah-langkah atau prosedur baku yang menjadi pasangan para peneliti dan menggunakan rancangan penelitian tertutup. Penelitian kualitatif menggunakan strategi dan prosedur penelitian yang sangat fleksibel dan menggunakan rancangan penelitian terbuka.

Kajian Khas
Penlitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian eksperimental atau korelasional sebagai kajian khasnya untuk mengurangi kekeliruan, bias, variabel-variabel ekstranus. Penlitian kualitatif menggunakan kajian etnografis untk memahami keragaman perspektif dalam situasi yang diteliti, sebagai ciri khasnya.

Peranan Peneliti
Dalam penelitian kuantitatif peneliti terlepas dari objek yang diteliti, malah dicgah dengan jangan ada hubungan atau pengaruh dari peneliti. Dalam penelitian kualitatif peneliti lebur dengan situasi yang diteliti.
Pentingnya Konteks dalam Penelitian
Penelitian kuantitatif diarahkan pada menemukan generalisasi universal yang bebas dari konteks situasi. Penlitian kualitatif sebaliknya menyakini pengaruh situasi terhadp hal yang diamati.

Jenis-jenis Penelitian Berdasarkan Fungsinya
Secara umum penelitian mempunyai dua fungsi utama, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperbaiki praktk. Secara umum dan mendasar dapat dibedakan tiga macam penelitian, yaitu penelitian dasar, penlitian terapan, dan penelitian evaluatif.
Penelitian Dasar Penelitian Terapan Penelitian Evaluatif
Bidang penelitian Penelitian bidang fisik, perilaku dan sosial Bidang aplikasi : kedokteran, rekayasa, pendidikan Pelaksanaan berbagai kegiatan, program pada berbagai tempat dan lembaga
Tujuan Menguji teori, dalil, prinsip dasar. Menentukan hubungan antar fenomena dan mengadakan generalisasi analitis Menguji kegunaan teori dalam bidang tertentu. Menentukan hubungan empiris dan generalisasi analitis dalam bidang tertentu. Mengukur manfaat, sumbangan dan kelayakan program atau kegiatan tertentu.
Tingkat Generalisasi Abstrak, umum Umum tetapi dalam bid. tertentu Konkrit, spesifik dalam aspek tertentu. Diterapkan dalam praktek aspek tertentu
Penggunaan Hasil Menambah pengetahuan ilmiah dari prinsip-prinsip dasar dan hukum tertentu. Meningkatkan metodologi dan cara-cara pencarian Menambah pengetahuan yang didasarkan penlitian dalam bidang tertentu. Meningkatkan penelitian dan metodologi dalam bidang tertentu. Menambah pengetahuan yang didasarkan penelitian tentang praktik tertentu. Meningkatkan penelitian dan metodologi tentang praktik tertentu. Membantu dalam penentuan keputusan dalam bidang tertentu.

Jenis-jenis Penelitian Berdasarkan Tujuannya
Berdasarkan tujuan dibedakan antara penelitian deskriptif, prediktif, improftif dan eksplantif.

Penelitian Deskriptif
Ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya.

Penelitian Prediktif
Studi ini ditujukan untuk memprediksi atau memperkirakan apa yang akn terjadi atau berlangsung pada saat yang akan datang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.

Penelitian Improftif
Ditujukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau pelaksanaan suatu program.

Penelitian Eksplanatif
Ditujukan untuk memberikan penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau variabel.


BAB 2
Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan

1. Komponen-komponen Proses Pendidikan
Interaksi Pendidikan
Pendidikan merupakan kegiatan mengoptimalkan perkembangan potensi, kecakapan, dan karakteristik pribadi peserta didik. Tujuan pendidikan minimal diarahkan kepada pencapaian empat sasaran, yaitu pengembangan segi-segi kepribadian, pengembangan kemampuan kemasyarakatan, pengembangan kemampuan melanjutkan studi dan pengembangan kecakapan dan kesiapan untuk bekerja.

Tujuan Pendidikan
Perbuatan mendidik diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan tertentu yaitu tujuan pendidikan. Perbuatan pendidikan tidak mungkin dan tidak pernah dirahkan kepada pencapaian tujuan-tujuan yang merugikan atau bertentangan dengan kepentingan peserta didik ataupun masyarakat. Karena tujuannya positif maka proses pendidikannya juga harus selalu positif, konstruktif dam normatif.

Lingkungan Pendidikan
Proses pendidikan selalu berlangsung dalam suatu lingkungan yaitu lingkungan pendidikan. Lingkungan ini mencakup lingkungan fisik, sosial, budaya, polotis, keagamaan, intelektual, dan nilai-nilai. Lingkungan fisik terdiri atas lingkungna alam dan buatan manusia yang merupakan tempat dan sekaligus memberikan dukungan kadang-kadang juga hambatan bagi berlangsungnya proses pendidikan. Lingkungan sosial budaya merupakan lingkungan pergaulan antar manusia, pergaulan antar pendidik dengan peserta didik serta orang-orang lainnya yang terlibat dalam interaksi pendidikan. Lingkungan intelektual merupakan kondisi dan iklim yang mendorong dan menunjang pengembangan kemampuan berpkir. Lingkungan lainnya adalah lingkungan nilai-nilai yang merupakan tata kehidupan nilai, baik nilai kemasyarakatan, ekonomi, sosial, politik, estetika, etika maupun nilai keagamaan yang hidup dan dianut dalam suatu daerah atau kelompok tertentu. Interaksi pendidikan dapat berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat serta lingkungan-lingkungan kerja.

Pergaulan Pendidikan
Pendidikan bisa berlangsung dalam pergaulan hidup, dalam pergaulan ini para pendidikan berusaha menjadi contoh dan memberikan perlakuan-perlakuan yang bersifat mendidik, oleh karena itu pergaulan ini disebut pergaulan pendidikan. Dalam pergaulan pendidikan proses pengembangan berlangsung secara informal, alamiah, dan mungkin juga tidak disadari, walaupun dari sisi pendidik seharusnya selalu disadari. Dalam pergaulan pendidikan menjadi model dan contoh dari konsep dan model pendidikan yang dianutnya.

2. Landasan dan Perbuatan Pendidikan
Landasan Psikologis
Memberikan dasar-dasar pemahaman perilaku peserta didik sebagai individu, dan dasar-dasar pmberian layanan dan bantuan khususnya layanan dan bantuan belajar.

Peserta Didik sebagai Individu
Peserta didik adalah individu, yaitu manusia, tetapi bukan manusia pada umumnya, melainkan manusia tertentu yang memilki karakteristik dan keunikan tertentu yang bersifat spesifik atau khas.

Kemampuan dan Karakteristik Peserta Didik
Peserta didik sebagai individu manusia memiliki sejumlah kemampuan. Kemampuan ini, ada yang masih bersifat potensial atau kemampuan potensial atau kapasitas dan ada yang sudah merupakan kecakapan nyata. Selain dalam kemampuan, individu manusia juga memiliki keragaman dalam karakteristik, baik karakteristik yang bersifat permanen maupun temporer. Karekteristik permanen terutama berkenan dengan aspek jasmani dan aspek psikis. Karakteristik temporer kebanyakan berkenan dengan aspek psikis terutama kondisi afektif dan aspek fisik.

Perkembangan Peserta Didik
Peserta didik adalah individu yang berkembang. Perkembangan beberapa aspek, terutama aspek fisik. Perkembangan dipengaruhi oleh faktor intenal,eksternal, dan kematangan.

Perbuatan Mendidik
Pengajaran-Pembelajaran dan Latihan
Tipe-tipe Pembelajaran
Pembelajaran Latihan
Pembelajaran Pengembangan Potensi
Pembelajaran Stimulus-Respon
Pembelajaran Penguatan (Reinforcement)
Pembelajaran Pemahaman
Pembelajaran Pemecahan Masalah

Bimbingan Siswa
Interaksi pendidikan juga berlangsung melaluin proses bimbingan. Bimbingan secara umum diberikan oleh guru-guru, sedangkan bimbingan khusus yang disebut bimbingan dan konseling diberikan oleh para konselor pendidikan. Kegiatan atau pemberian layanan bimbingan dan konseling ditujukan untuk membantu mengoptimalkan perkembangan peserta didik.

3. Kurikulum dan Manajemen Pendidikan
Kurikulum
Untuk mendukung pelaksanaan kurikulum, khususnya pelaksanaan pengajaran atau pembelajaran dan latihan serta pelaksanaan bimbingan dan konseling, dikembangkan sistem pengelolaan sekolah atau pengelolaan pendidikan.

Manajemen Pendidikan
Manajemen pendidikan yang efktif dan efisien bukan hanya dibutuhkan untuk mengelola kegiatan dan faktor-faktor internal tetapi juga kegiatan dan faktor-faktor eksternal.

Kebijakan Pendidikan
Pelaksanaan kurikulum atau pendidikan mengacu pada peraturan perundangan dan kebijakan-kebijakan pemerintah. Kebijakan-kebijakan pendidikan yang disusun dengan bertolak dari kondisi, kebutuhan,tuntutan, dan perkembangan masyarakat akan mendukung pelaksanaan kurikulum dan pendidikan yang efektif dan efisien.

4. Teori Pendidikan dan Kurikulum
Teor-teori Pendidikan
Menurut sifatnya teori pendidikan ada dua jenis, yaitu teori yang bersifat deskriptif dan perspektif. Secara umum teori mmpunyai tiga fungsi utama yaitu mendeskripsikan, menjelaskan, dan memprediksi. Semua teori bersifat interdisipliner, dalam arti teori-teori tersebut dikembangkan dengan menggunakan kaidah-kaidah dan proses paradigmanya dipinjam dan diadaptasi dari bidang ilmu lain. Teori-teori pendidikan terkait dan didasari oleh ilmu-ilmu, yaitu filsafat, psikologi, sosiologi, antropologi, sain dan teknologi.

Teori Kurikulum dan Pembelajaran
Menurut Beauchamp ada tiga hal kunci dalam pembahasan tentang teori kurikulum. Pertama, kurikulum sebagai fenomena substansif, sebagai suatu kurikulum, atau kurikulum sebagai rencana pendidikan peserta didik selama belajar disekolah. Kedua, kurikulum sebagai sistem, adalah bagian atau sub sistem dari sistem persekolahan. Ketiga, kurikulum sebagai bidang studi ( a field of study) merupakan bidang garapan para ahli, guru besar, dan mahasiswa pengembangan kurikulum. Teori-teori yang dianut dalam pelaksanaan serungkali tidak hanya satu teori, tetapi beberapa. Teori tetentu digunakan dalam satu segi, sedang dalam satu segi dianut teori lain.

5.Penelitian Bidang-bidang Pendidikan
Lingkup Penelitian Pendidikan
Pendidikan Teoritis
1. kajian filosofis tentang pendidikan : idealisme, realisme, pragmatisme, eksistensialisme
2. pendidikan dalam orientasi : transmisi, transaksi, dan transformasi
3. konsep-konsep pendidikan : perenialisme, esensialisme, romantisme, progresivisme, teknologi pendidikan dan pendidikan pribadi.
Pendidikan Praktis
1. berdasarkan lingkungan dan kelompok usia
2. berdasarkan jenjang
3. berdasarkan bidang studi
4. pendidikan berdasarkan jenis
Lingkup Penelitian Kurikulum dan Pembelajaran
Kurikulum Teoritis (penelitian dasar)
Kurikulum Praktis (penelitian terapan dan evaluatif)
1. Kurikulum sebagai rencana (curriculum desgin)
2. Penyusunan kurikulum
3. Implementasi kurikulum
4. Evaluasi dan penyempurnaan kurikulum
5. Manajemen kurikulum
Penelitian Bidang Ilmu dan Praktik Bimbingan dan Konseling
Lingkup Bidang Bimbingan dan Konseling
Bimbingan Konseling Teoritis
Bimbingan Konseling Praktis
1. Berdasarkan layanan
2. Berdasarkan komponen BK sebagai sistem
3. Program BK
4. Manajemen BK
Penelitian Bidang Ilmu dan Praktik Manajemen Pendidikan
Lingkup manajemen pendidikan teoritis
1. Teori manajemen
2. Teori kepemimpinan
3. Teori kebijakan
4. Teori perencanaan
5. Teori pengendalian, penjaminan
Lingkup manajemen pendidikan teoritis praktis
1. Kepemimpinan
2. Model-model manajemen
3. Berdasarkan proses manajemen
4. Manajemen program pendidikan
5. Berdasarkan komponen pendidikan
6. Berdasarkan lingkup


BAB 3
PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN

1. Konsep dan Macam-macam Metode Penelitian
KUANTITATIF KUALITATIF
Eksperimental Non Eksperimental Interaktif Non Interaktif
Eksperimental murni Deskriptif Etnografis Analisis konsep
Eksperimental kuasi Komparatif Historis Analisis kebijakan
Eksperimental lemah Korelasional Fenomenologis Analisis historis
Subjek tunggal Survai Studi kasus
Ekspos fakto Teori dasar
Tindakan Studi kritis
Penelitian dan pengembangan

2. Penelitian Kuantitatif
Didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif.

Penelitian Deskriptif
Suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau.

Penelitian Survai
Survai digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap tpik atau isu-isu tertentu. Ada tiga karakteristik utama dari survai : 1. informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu seperti kemampuan, sikap, kepercayaan, pengetahuan dari populasi. 2. informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan dari suatu populasi. 3. informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi. Tujuan utama dari survai adalah mengetahui gambaran umum karakteristik dari populasi.


Penelitian Ekspos Fakto
Meneliti hubungan sebab-akibat yang tidak dimanipulsi atau diberi perlakuan oleh peneliti.

Penelitian Komparatif
Diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang diteliti.

Penelitian Korelasional
Ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel lain.

Penelitian Tindakan

Merupakan penelitian yang diarahkan pada mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan.
Penelitian dan Pengembangan

Merupakan metode untuk mengembangkan dan menguji suatu produk. Metode ini banyak digunakan di dunia industri.

3. Penelitian Eksperimental
Merupakan penelitian yang paling murni kuantitatif.

Eksperimen Murni
Sesuai dengan namanya merupakan metode eksperimen yang paling mengikiuti prosedur dan memenuhi syarat-syarat eksperimen.

Eksperimen Semu
Metode eksperimen semu pada dasarnya sama dengan eksperimen murni, bedanya adalah dalam pengontrolan variabel. Pengontrolannya hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu variabel yang dipandang paling dominan.

Eksperimen Lemah
Merupakan metode penelitian eksperimen yang desain dan perlakuannya seperti eksperimen tetapi tidak ada pengontrolan variabel sama sekali.

Eksperimen Subjek Tunggal
Merupakan eksperimen yang dilakukan terhadap subjek tunggal.

4. Penelitian Kualitatif
Adalah sutau penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama, menggambarkan dan mengungkap (to describe and explore) dan kedua menggambarkan dan menjelaskan ( to describe and explain). Kebanyakan penelitian bersifat deskriptif dan eksplantori. Ada lima macam metode kualitatif , yaitu :
Studi Etnografik
Mendeskripsikan dan menginterpretasikan budaya, kelompok sosial atau sistem.

Studi Historis
Meneliti peristiwa-peristiwa yang telah berlalu.

Studi Fenomenologis
Fenomenologis mempunyai dua makna, sebagai filsafat sain dan sebagai metode pencarian (penelitian). Studi fenomenologis mencoba mencari arti dari pengalaman dalam kehidupan.

Studi Kasus
Merupakan suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu “ kesatuan sistem “. Kesatuan ini dapat berupa program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang terkait oleh tempat, waktu atau ikatan tertentu.


Teori Dasar
Merupakan penelitian yang diarahkan pada penemuan atau minimal menguatkan terhadap suatu teori.

Studi Kritis
Model penelitian ini berkembang dari teori kritis, feminis, ras, dan pascamodern, yang bertolak dari asumsi bahwa pengetahuan bersifat subjektif.

Penelitian Noninteraktif
Disebut juga penelitian analitis, mengadakan pengkajian berdasarkan analisis dokumen.

5.Kontinum dan Metode-metode Penelitian
Deskripsi Validasi
Studi Kasus (kualitatif) Survai Eksperimen
Mengungkapkan untuk menjelaskan Antara keduanya Validasi dari penjelasan
Sedekat mungkin ke keadan kealamiah Jarang meneliti Seringkali di laboraturium
Deskripsi verbal Antara keduanya Pengukuran dan statistik
Pengumpulan data tdk berstruktur dan spontan Angket dirancang seksama,wawancara tertstruktur atau tidak Pengumpulan data terstruktur dan dirancang seksama
Tidak ada perlakuan Kadang-kadang ada/tidak ada perlakuan Menekankan perlakuan



BAB 4
METODE DESKRIPTIF DAN SURVAI

1. Penelitian Deskriptif
Adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar. Ditujukan umtuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian ini mengkaji bentuk aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaanya dengan fenomna lain.

2. Penelitian Deskriptif untuk Memecahkan Masalah
Untuk memecahkan suatu masalah atau menentukan suatu tindakan diperlakukan sejumlah informasi. Ada beberapa jenis informasi. Pertama, informasi tentang keadaan saat ini (present condition). Kedua, informasi yang kita inginkan (what we may want). Ketiga, bagaimana sampai kesana, bagaimana mencapainya (how to get there).

3. Jenis-jenis Penelitian Deskriptif
Dalam penelitian deskriptif ada beberapa variasi, yaitu :
Studi Perkembangan
Penelitian deskriptif , bisa mendeskripsikan seseuatu keadaan saja, tetapi bisa juga mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya. Penilitian atau studi demikian disebut studi perkembangan.

Studi Kasus
Merupakan metode untuk menghimpun dan menganalisis data berkenan dengan suatu kasus.

Studi Kemasyarakatan
Merupakan kajian intensif yang dilakukan terhadap suatu kelompok masyarakat yang tinggal bersama di suatu daerah yang memilki ikatan dan karakteristik tertentu.

Studi Perkembangan
Merupakan bentuk penelitian deskriptif yang membandingkan dua atau lebih dari dua situasi, kejadian, program, dll yang sejenis atau hampir sama.

Studi Hubungan
Disebut juga studi korelasional, meneliti hubungan antara dua hal, dua variabel atau lebih.

Studi Waktu dan Gerak
Ditujukan untuk meneliti atau menguji jumlah waktu dan banyaknya gerakan yang diperlukan untuk melakukan suatu kegiatan atau proses.

Studi Kecendrungan
Merupakan penelitian deskriptif yang cukup menarik. Studi ini diarahkan untuk melihat kecendrungan perkembangan.

Studi Tindak Lanjut
Merupakan pengumpulan dan analisis data terhadap para lulusan atau orang-orang yang telah menyelesaikan suatu program pendidikan, latihan atau pembinaan.

Analisis Kegiatan
Di arahkan untuk menganalisis kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan suatu tugas atau pekerjaan, dalam bidang industri, bisnis, pemerintahan, lembaga sosial, dll.,baik berkenaan dengan kegiatan produksi maupun pemberian jasa dan layanan.

Analis Isi atau Dokumen
Ditujukan untuk menghimpun dan menganalisis dokumen-dokemen resmi, dokumen yang validitas dan keabsahannya terjamin baik dokumen perundangan dan kebijakan maupun hasil-hasil penelitian.

4. Survai
Digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang populasi yang besar dengan menggunakan sampel yang relatif kecil. Ada tiga karakteristik utama dari survai : (1) informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu. (2) informasi dikumpulkan melalui penegjuan pertanyaan dari suatu populasi. (3) informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi.

Penggunaan Survai
Ditujukan untuk memperoleh gambaran umum tentang karakteristik populasi, seperti komposisi masyarakat berdasarkan kelompok usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama, suku bangsa, etnis, dll.

Popularitas Survai
Merupakan metode penelitian yang cukup populer dan banyak digunakan dalam penelitian. Ada tiga hal yang melatarbelakangi popularitas dan banyaknya digunakan metode survai. Pertama, survai bersifat serbaguna (versality). Kedua, penggunaan survai cukup efisien (efficiency). Ketiga, survai menhimpun data tentang populasi yang cukup besar dari sampel yang relatif kecil.

5. Pengumpulan Data Survai
Pengumpulan data dalam survai dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu wawancara langsung, melalui telepon, pengedaran angket kepada kelompok secara langsung, pengiriman angket melalui pos. Wawancara langsung merupakan cara yang cukup efektif, sebab data akan diperoleh secara lengkap, pertanyaan yang kurang jelas atau meragukan dapat dijelaskan dan hasilnya dapat diperoleh saat itu juga.
Rea dan Parker (1992), mengumumkan beberapa kelebihan dari wawancara langsung:
a. flexibility : pengumpulan data culup flexibel
b. Greater complexity : peniliti dapat mengajukan pertanyan yang agak kompleks, dalam pelaksanaan dapat diuraikan dan dijelaskan
c. Ability to contact hard to reach population : memungkinlan mengumpulkan data dari sampel yang sulit dihubungi dengan telepon atau surat
d. High response rate : kemungkinan memberikan jawaban lebih besar dibandingkan dengan penyampaian angket melaui pos.
e. Assurance that instructions are followed : kemungkinan reponden memberikan jawaban seperti yang diharapkan lebih besar.
Beberapa kelemahan wawancara, diantaranya :
a. High cost : membutuhkan biaya yang relatif lebih tinggi dari cara-cara yang lain
b. Interview bias : kemungkinan ada bias, karena hubungan dengan orang-orang yang dikenal seringkali menimbulkan jarak, atau kekurangpercayaan ataupun penghargaan yang berlebihan
c. Respondents reluctante to cooperate : ada rasa enggan dari responen untuk menerima pewawancara di rumahnya atau ditempat kerja, pembicaraan melalui telepon seringkali dirasakan lebih santai
d. Greater stress : wawancara langsung dapat menimbulkan rasa tertekan atau kecemasan pada responden
e. Less anonymity : kurang bersifat rahasia, karena pewawancara bertemu dan mendapatkan jawaban langsung dari responden
f. Personal safety : pertmuan dua orang yang belum saling mengenal untuk mengumpulkan data dapat mengganggu kenyamanan pribadi, terutama pada responden.
Rea dan Parker mengemukakan beberapa kelebihan dari wawancara melalui telepon :
a. Rapid data collection : pengumpulan data dapat dilakukan dengan cepat
b. Low cost : biaya relatif murah dibandingkan dengan wawancara langsung
c. Anonimity : kerahasiaan pribadi responden dapat terjaga
d. Large scale accessability : kemungkinan besar data dapat diperoleh cukup besar dan datanya relatif akan lengkap
e. Assurance that instructions are followed : ada jaminan bahwa responden akan mengikuti permintaan pewawancara
Beberapa kelemahan wawncara melalui telepon diantaranya :
a. Less control : identitas responden hanya diketahui dari informasi umum, buku telepon, dokumen di kantor pemerintahan dll.
b. Less credibility : karena hubungan dilakukan secara tidak langsung kreadibilitas pewawancara ataupun responden tidak diketahui
c. Lack of visual materials : meskipun data diperoleh melalui wawncara adakalanya diperlukan data penunjang berupa dokumn-dokumen, dalam wawancara melalui telepon hal itu tidak bisa dilakukan
d. Limits to ptential respondents : wawancara melalui telepon hanya dapat dilakukan terhadap responden yang mepunyai telepon

Beberapa kelebihan dari angket melaui pos menurut Rea dan Parker :
a. Cost savings : pengumpulan data menggunakan angket melalui pos lebih hemat dibandingkan dengan pengumpulan data secara langsung maupun melalui telepon, biaya yang diperlukan hanya sebesar harga perangko
b. Convenience : pengumpulan data melalui pos memberi keleluasaan kepada responden sesuai dengan kesempatan yang ada.
c. Ample amount of time :waktu yang diberikan kepada responden untuk memberikan jawaban cukup panjang.
d. Authoritative impression : peniliti menyusun isi dan bentuk angket dengan sebaik-baiknya sehingga angket tersebut menumbuhkan kepercayaan pada responden untuk menjawabnya.
e. Anonimity : karena dalam pengisian angket responden tidak bertemu langsung dengan peneliti, maka kerahasiaan data tentang responden dapat dijamin.
f. Reduced interviewer bias : karena petunjuk dan pertanyaan telah disusun selangkap dan sejelas mungkin dan tidak ada hambatan-hambatan karena kontak pribadi, maka bias dapat dikurangi seminim mungkin.

Beberapa kelemahan angket melalui pos diantaranya ;
a. Lower response rate than other method : kemungkinan jumlah angket yang tidak kembali adalah yang palinh besar dibandingkan cara-cara yang lain
b. Comparatively long time period : dibandingkan dengan cara-cara yang lainnya pengedaran angket melalui pos, waktu pengembakiannya juga kmungkinan lama
c. Self selection : angket melalui pos tidak bisa kembali seluruhnya rata-rata hanya 75-80%
d. Lack of interviewer involvement : keterlibatan peneliti dalam angket melalui pos kecil sekali, sehingga kesulitan-kesulitan yang dihadapi responden tidak bisa dibantu dipecahkan
e. Lack of open ended questions : pertanyaan-pertanyaan dalam angket melalui pos disusun dalam bentuk angket tertutup, padahal untuk hal-hal tertentu diperlukan jawaban terbuka

6. Langkah-langkah Survai
Ada beberapa langkah yang sebaiknya ditempuh oleh peneliti dalam pngumpulan data survai terutama yang menggunakan jasa pos (McMillan & Schumacher, 2001) :
1. Merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus
2. Memilih sumber dan populasi target
3. Pemilihan teknik dan pengembangan instrumen pengmpulan data
4. Petunjuk pengisian
5. Penentuan sampel
6. Pembuatan alamat
7. Uji coba
8. Tidak lengkap dan tidak mengembalikan
9. Tindak lanjut



BAB 5
PENELITIAN KUALITATIF

1. Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Konsep Penelitian Kualitatif
Penelitian ualitatif (qualitative research) bertolak dari filsafat konstruktivisme yang bersasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh individu-individu.

Karakteristik Penelitian Kualitatif
1. Kajian naturalistik
2. Analisis induktif
3. Holistik
4. Data kualitatif
5. Hubungan dan persepsi pribadi
6. Dinamis
7. Orientasi keunikan
8. Empati netral

Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Kuantitatif
PENELITIAN KUANTITATIF PENELITIAN KUALITATIF
Menekankan hipotesis jadi yang dirumuskan sebelumnya Menekankan hipotesis yang berkembang dalam pelaksanaan penelitian
Menekankan definisi operasional Menekankan definisi dalam konteks atau perkembangan penelitian
Data diubah menjadi skor numerik Menekankan deskripsi naratif
Menekankan pengukuran dan penyempurnaan keajegan skor yang diperoleh dari instrumen Menekankan pada asumsi bahwa keajegan inferensi cukup kuat
Pengukuran validitas melalui rangkaian perhitungan statistik Pengukuran validitas melalui cek silang dari sumber informasi
Menekankan teknik acak untuk mendapatkan sampel representatif Menekankan informan ekspert untuk mendapatkan sampel purposif
Menekankan prosedur penlitian yang baku Menekankan prosedur penelitian deskriptif naratif
Menekankan desain pengontrolan khusus untuk menjaga bisa dalam prosedur penelitian Menekankan kejujuran penliti dalam pengontrolan prosedur bias
Menekankan desain untuk pengomtrolan variabel ekstranus Menekankan analisis logis dalam pengontrolan variabel ektranus
Menekankan rangkuman statistik dalam hasil penelitian Menekankan rangkuman naratif dalam hasil penelitian
Menekankan penguraian fenomena kompleks menjadi bagian-bagian yang kebih kecil Menekankan deskriptif holistik dari fenomena-fenomena yang kompleks
Menekankan manipulasi aspek, situasi, kondisi dalam mengkaji fenomena yang kompleks Menekankan sifat alamiah dari fenomn-fenomena yang terjadi

Tujuan dan Pertanyaan Penelitian
TUJAN PENELITIAN ILUSTRASI PERTANYAAN PENLITIAN
1. DESKRIPTIF EKSPLORATORI
●Menguji fenomena baru atau fenomena yang baru sedikit diketahui
●Menemukan tema-tma yng bermakna menurut partisipan
●Mengembangkan konsep, model, atau hipotesis lebih detil, yang berguna bagi penelitian lebih lanjut

2. DESKRIPTIF EKSPLANATORI
●Menggambarkan dan menjelaskan pola-pola yang terkait dengan fenomena
●Mengindetifikasi hubungan-hubungan yang mempengaruhi fenomena

3. EMANSIPATORI
●Menciptakan kesempatan dan kemauan untuk berinisiatif dalam kegiatan sosial ●Apa yang terjadi dalam situasi sosial?
●Apa kategori dan tema-tema yang bermakna menurut partisipan
●Bagaimana pola-pola tersebut berhubungan sehingga membentuk proposisi atau memberikan penjelasan



●Peristiwa kepercayaan, sikap dan atau kebijakan apa yang mempengaruhi fenomena-fenomena tsb?
●Bagaimana partisipan menjelaskan fenomena-fenomena

●Bagaimana partisipan menggambarkan dan menjelaskan masalah yang mereka hadapi dan mengambil tindakan yang positif

2. Desain Penelitian Kualitatif
Desain Studi Kasus
Penelitian difokuskan pada satu fenomena saja yang dipilih dan ingin dipahami secara mendalam, dengan mengabaikan fenomena-fenomena lainnnya.

Kegunaan Penelitian Kualitatif
Penelitian Kualitatif memilki beberapa kegunaan :
1. Bagi pengembangan teori
2. Sumbangan bagi penyempurnaan praktik
3. Sumbangan bagi penentuan kebijakan
4. Sumbangan bagi klarifikasi isu-isu tindakan sosial
5. Sumbangan bagi studi-studi khusus, yang tidak mungkin diteliti dengan penelitian biasa

Sampel Purposif
Menekankan kesempatan sejumlah objek untuk menjadi sampel dari populasi, sampel ini memfokuskan pada informan-informan terpilih ang kaya dengan kasus untuk studi yang bersifat mendalam. Ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam sampel purposif, yaitu :
Pemilihan Lokasi
Penentuan Sampel Komprehensif
Penentuan Smpel Variasi Maksimum
Penentuan Sampel Jaringan
Penentuan Sampel Tipe Kasus
Ukuran Smpel

3. Validitas Desain Kualitatif
Validitas desain menunjukan tingkat kejelasan fenomena hasil penelitian sesuai dengan kenyataan. Validitas desain penelitian kualitatif menunjukan sejauhmana tingkat interpretasi dan konsep-konsep yang diperoleh memilki makna yang sesuai antara partisipan dengan peneliti

Strategi untuk Meningkatkan Validitas
1. Pengumpulan data yang relatif lama
2. Strategi multi metode
3. Bahasa partisipan kata deni kata
4. Deskriptor inferensi yang rendah
5. Peneliti beberapa orang
6. Pencatat data mekanik
7. Partisipan sebagai peneliti
8. Pengecekan anggota
9. Reviu oleh partisipan
10. Kasus-kasus negatif

Subjektivitas dan Reflektivitas
Penelitian bersifat subjektif dan reflaksif. Dalam penelitian kualitatif tidak digunakan instrumen standar, tetapi peneliti berperan sebagai instrumen. Penelitian kalitatif melibatkan segi-segi subjektif, tetapi tidak berarti peneliti bebas menafsirkan apa yang ia lihat, dengar, rasakan semau dia, dia harus jujur atau disiplin terhadap dirinya. Penelitian kualitatif juga bersifat refleksif. Reflekivitas merupakan pengkajian yang cermat dan hati-hati terhadap seluruh proses penelitian.

Subjektivitas Interpersonal
Keterampilan interpersonal meliputi kemampuan menumbuhkan kepercayaan, menjaga hubungan baik, tidak menilai, menghormati norma situasi, memiliki sensitivitas terhadap isu-isu etika.

Strategi untuk Meningkatkan Refleksivitas
1. memilih teman yang dapat membantu mempermudah analisis dan interpretasi data
2. membuat catatan harian untuk berhubungan dengan partisipan
3. jurnal lapangan
4. catatan tentang pertentangan etika
5. teknik pengelolaan pencatatan data, pengkodean, pengelompokan
6. melakukan kegiatan konfirmasi formal
7. melakukan kritik diri dengan mngajukan pertanyaan-pertanyaan tentang peranan dan kegiatan dalam seluruh proses penelitian

Perluasan Temuan Penelitian Kualitatif
Ada sepuluh komponen desain yang mempengaruhi perluasan temuan :
1. Peranan peneliti dalam menjalin hubungan sosial dengan partisipan
2. Pemilihan informan
3. Konteks sosial
4. Strategi pengumpulan data
5. Strategi analisis
6. Narasi murni
7. Kekhasan
8. Premis-premis analitis
9. Penjelasan alternatif
10. Kriteria lain setelah penelitian selesai
a. Etnografi
b. Fenomenologi
c. Studi kasus
d. Teori dasar
e. Tradisi krisis

Etika Penelitian
Etika penelitian kualitatif sama dengan penelitian kantitatif berkenan dengan informasi yang dicari, kejujuran, kerahasiaan, lebih menyakiti subjek, dan nama baik.

4. Strategi Multi Metode
Data yang diperoleh dengan suatu metode umpamanya wawancara, dilengkapi, diperkuat, dan disempurnakan dengan penggunaan metode lain seperti observasi, dan studi dokumenter.

Masalah Bayangan
Adalah suatu rumusan masalah yang bersifat umum tentang partisipan yang dinyatakan dalam sebuah pertanyaan.

Reformulasi Pertanyaan
Selama proses pnelitian berjalan, fokus masalah atau pertanyaan-pertanyaan penelitian perlu direformulasikan, sejalan dengan data yang diperoleh dari lapangan.

Peranan Peneliti
Ada beberapa peranan yang dapat dimainkan oleh peneliti dalam penelitian kualitatif
1. Pengamat penuh
2. Pengamat sebagai partisipan penuh
3. Pengamat dari dalam
4. Pengamat partisipatif
5. Pewawancara mendalam
6. Peneliti partisipatif

Interviu Mendalam
Dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka, yang memungkinkan responden memberikan jawaban secara luas.

Macam-macam Interviu
Interviu dapat dilakukan dalam beberapa bentuk : interviu informal, wawancara beranjak dari pembicaraan yang tidak formal, dan brlangsung secara alamiah. Interviu dengan menggunakan pedoman interviu dilaksanakan dengan berpegang pada pedoman yang telah disiapkan sebelumnya. Dan interviu terbuka berstandar, interviu juga telah mempunyai pedoman, pertanyaan-pertanyaannya bersifat terbuka, tetapi telah tersusun dan terumuskan secara standar.

Pertanyaan Intrviu
1. Pertanyaan tentang pengalaman atau kegiatan
2. Pertanyaan tentang pendapat atau nilai
3. Pertanyaan tentang perasaan
4. Pertanyaan penginderaan
5. Pertanyaan tentang latar belakang

5. Langkah-langkah Pengumpulan dan Analisi Data
1. Perencanaan
2. Memulai pengumpulan data
3. Pengumpulan data dasar
4. Pengumpulan data penutup
5. Melengkapi


BAB 6
PENELITIAN EVALUATIF

Penelitian evaluatif memilki banyak persamaan dengan kegiatan evaluasi, perbedaan yang mendasar antara keduanya adalah dalam tujuan dan penggunaanya. Hasil dari evaluasi digunakan oleh para pemegang kebijakan untuk penentuan keputusan. Evaluasi dibedakan antara evaluasi formatif dan sumatif. Evaluasi formatif lebih diarahkan mengevaluasi proses dan hasilnya dan hasilnya digunakan untuk memprbaii program, sedankan valusi sumatif lebih difokuskan pada mengevalusi hasil, dan dimnfaatkan bagi kepentingan pengguna. Karena, hasil evaluasi digunakan untuk pengambilan keputusan maka, kegiatan evaluasi harus memenuhi beberapa standar, yaitu : standar kebergunaan, kalayakan, kesantunan, dan keteatan. Lingkup penelitian evaluatif dapat mencakup kurikulum, program pendidikan, pembelajaran, pendidik, siswa, organisasi, dan manajemen. Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam pnelitian evaluatif, yaitu pendekatan yang berorientasi pada : tujuan, pengguna, keahlian, keputusan, lawan, dan pada partisipan atau naturalistik. Dari pendekatan-pendekatan tersebut ada beberapa model campuran. Model campuran yang banyak digunakan yaitu : komplementer, pengembangan, dan eksplanasi. Skate mengemukakan 12 langkah kegiatan penelitian evaluasi yang membentuk siklus searah jarum jam. Hal yang hampir sama dikembangkan oleh Guba dan Lincoln, yang disebutnya sebagai evalusi generasi keempat yaitu : pembuatan kontrak, pengorganisasin, mengidentifikasi pengguna dan pihak terkait, pengembangan kerjasama, memperluas kerjasama, menyaring keluhan-keluhan, memberikan prioritas pada bitir-butir yang belum terpecahkan, mengumpulkan informasi, menyampaikan agenda untuk negosiasi, meakukan negosiasi, menyusun laporan, pengulangan. Disamping 12 langkah kegiatan pnelitian dari Skate dan Guba & Lincoln, tim evaluator sekolah menengah, yaitu David Strahan, Jewel Cooper dan Martha Wood menyarankan delapan langkah evaluasi program pendidikan diantaranya : klarifikasi alasan melakukan evaluasi, memilih model evaluasi, mengidentifikasi pihak-pihak yang terkait, penetuan komponen yang akan dievaluasi, mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan evaluasi, menyusun desain evaluasi dan jadwal kegiatan, pengumpulan dan analisi data, dan pelaporan hasil evaluasi.


BAB 7
PENELITIAN TINDAKAN

Penelitian tindakan merupakan suatu penelitian yang dilaksanakan oleh para pelaksana dalam lingkungan kerjanya. Peneliti ini mengabungkan pengumpulan data dengan penggunaan hasilnya. Para pengembang penelitian ini berasumsi bahwa para pelaksana mampu berpikir reflektif, melakukan diskusi, dan menentukan keputusan sendiri dalam mengatasi kesulitannya. Ada dua teori yang melandasi penelitian tindakan, yaitu teori penelitian tindakan kritis dan penelitian tindakan praktis.
Teori penelitian tindakan kritis memberikan perhatian pada pencerahan, membebaskan individu dari aturan ketat, kebiasaan, birokrasi, berpartisipasi secara demokratis dalam proses reformasi. Teori ini merupakan bagian dari teori pascamodern, yang memandang kebenaran itu relatif, kondisional, dan situasional, pengetahuan dihasilkan oleh peneliti terdahuu. Ada empat nilai dasar penelitian tindakan, yaitu : demokrasi, kesamaan, kebebasan, dan penimhkatan perbaikan.
Penelitian tindakan praktis lebih menekankan perbuatan atau tindakan, komitmen untuk terus mengadakan perbaikan, penentuan keputusan didasarkan atas pengalaman sendiri dan kondisi setempat.penelitin tindakan hendaknya menjadi kegiatan sehari-hari : 1) pahami konsep penelitian tindakan, 2) hitung beberapa penelitian tindakan yang telah dilakukan, 3) lakukan penelitian tindakan dan yakini anda itu berharga, 4) kerjakan kegiatan penelitian tindakan yang bermanfaat bagi siswa masyarakat, dan yakini penelitian tindakan yang anda lakukan tidak ada dampak negatif, 5) bila ada kekurangan segera perbaiki, 6) minta bantuan kepada teman profesional.
Banyak model langkah-langkah penelitian tindakan hasil pengembangan para ahli mulai dari penggagas pertama penelitian ini, yaitu Kurt Lewin 1954 sampai dengan pengembangan abad 21 seperti Deborah South (2000). Penulis melihat langkah-langkah dari fokus masalah, pengumpulan data, analisis data dan intrepretasi hasil, penyusunan rencana, dan pelaksanaan. Tahap-tahapan tersebut bukan siklus yang bersifat linier tetapi siklus bersifat dialektik, satu tahapan saling terkait dengan tahapan lainnya.
Penentuan bidang fokus masalah, meliputi : pemilihan fokus penjajagan kemungkinan pengumpulan data, reviu literatur, penyusunan rencana penelitian tindakan. Teknik pengumpulan data, meliputi : identifikasi pengalaman sendiri, pengungkapan dengan menggunakan teknik wawancara, angket, observasi, tes, dll, pembuktian dengan data-data yang bersifat dokumenter. Dalam pengumpulan data hal yang cukup penting adalah, persyaratan pengumpulan data, yang meliputi : pengujian validitas, dan reliablitas pengumpulan data, kebergunaan, serta ketelitian berkenan dengan etika penelitian.
Analisis dan interpretasi : analisis data dan interpretasi hasil dilakukan sambil jaln(mengumpulkan data), dengan teknik analisis dan interpretasi yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Rencana kegiatan : berdasarkan hasil interpretasi disusuri rencana kegiatan perbaikan program ataupun kegiatan. Pelaksanaan program dievaluasi dan dimonitor secara seksama dan berdasarkan hasil-hasil evaluasi monitoring tersebut diadakan penyempurnaan lanjutan.




BAB 8
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Penelitian dan pengembangan merupakan pendekatan penelitian untuk menghasilkan produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada. Produk yang dihasilkan bisa berbentuk software ataupun hardware seperti buku, modul, paket, program pembelajaran ataupun alat bantu belajar. Penelitian dan pengembangan berbeda dengan penelitian biasa yang hanya menghasilkan saran-saran bagi perbaikan, penlitian dan pengembangan menghasilkan produk langsung bisa digunakan.
Menurut Gall dan Borg ada 10 langkah penelitian dan pengembangan, yaitu : 1) penelitian dan pengumpulan data, yang meliputi pengukuran kebutuhan, studi literatur, dan penlitian dalam skala kecil, 2) perencanaan pengembangan prduk, 3) pengembangan produk awal, 4) uji coba produk awal, 5) penyempurnaan produk awal, 6) uji coba produk yang telah disempurnakan, 7) penyempurnaan produk yang telah disempurnakan, 8) pengujian produk yang telah disempurnakan, 9) uji lapangan produk yang telah disempurnakan, 10) implmentasi dan institusionalisasi produk.
Sukmadianata dkk tahun 1996 sampai dengan 2002 melaksanakan tiga pnelitian RUT dan Hibah Pasca dengan mnggunakan penlitian dan pengembangan. Melalui penelitian tersebut diadakan modifikasi langkah-langkah pelaksanaan penlitian dan pengembangan: 1) studi pendahuluan yang meliputi studi literatur, studi lapangan, dan penyususnan draf awal produk, 2) uji coba dengan sampel terbatas (uji coba terbatas) dan uji coba dengan sampel lebih luas(uji coba lebih luas), 3) uji produk melalui eksperimen dan sosialisasi produk.


BAB 9
PEELITIAN EKSPERIMNTAL

Penelitian eksperimental merupakan penlitian untuk mengukur pengaruh suatu atau beberapa variabel terhadap variabel lain. Eksperimen berbeda dengan penelitian lain sebab penelitian ini menggunakan kelompok kontrol selain kelompok eksperimen. Ada beberapa variabel yang perlu diperhatikan dalam penelitian eksperimen, yaitu variabel bebas atau variabel yang berpengaruh (independent variables), variabel terikat atau yang dipengaruhi (dependent variables), variabel penyela (intervieng variables) dan variabel ekstranus (extraneous variables). Penelitian eksperimental asalnya digunakan dalam bidang sain, tetapi sekarang biasa juga digunakan dalam bidang ilmu sosial dan humaniora, termasuk pendidikan, kurikulum dan pembekerjaan. Penerapan penelitian eksperimen dalam bidang ilmu sosial dan humaniora lebih sulit dibandingkan dengan dalam sain, terutama dalam pengontrolan variabel dan pengembangan alat pengukuran.
Penelitian eksperimental menuntut terjaminnya validitas internal dan eksternal. Validitas internal berkenan dengan : sejarah, kematangan, pengetesan, instrumen, regresi statistik, pemilihan yang tidak ajeg, pemilihan kelompok, kebocoran dalam perlakuan, upaya lebih sungguh-sungguh dari kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, perbedaan tingkat moral pada kedua kelompk dalam eksperimental.
Validitas ekternal berkenan dengan : generalisasi hasil dari sampel terhadap populasi, pengaruh faktor-faktor kepribadian peneliti terhadap eksperimen, desain eksperimen yang eksplisit, saling pengaruh antar perlakuan, efek Hawthorne (karena tahu diteliti), karena yang dicobakan adalah hal baru, efek yang mencobakan, efek pretes dan postes, efek dari pelaksanaan eksperimen, efek pengukuran, dan efek waktu. Ada beberapa macam eksperimen, yaitu : eksperimen murni, eksperimn kuasi, eksperimen lemah dan eksperimen subjek tunggal.


BAB 10
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN PENGUKURAN

Macam-macam teknik pengumpulan data : wawancara, angket, observasi, studi dokumenter. Macam-macam teknik pengukuran : tes dan skala. Perbedaan karakteristik instrumen pengumpulan data yang bersifat mengukur (tes) dengan menghimpun (nontes), karakteristik dan pengukuran macam-macam instrumen pengukuran dan pengumpulan data pengujian validitas dan reliabilitas instrumen. Hubungan antara bentuk teknik pengumpulan data dengan bentuk instrumen, hubungan antara bentuk instrumen dengan teknik analisis. Penyusunan kisi-kisi pembuatan instrumen penelitian, penyusunan butir-butir instrumen yang bersifat mengukur, dan butir-butir instrtumen yang bersifat menghimpun. Penyusunan kisi-kisi dan butir-butir pernyataan instrumen skala sikap, perhitungan normalitas sebaran jawaban dan daya pembeda skala sikap.


BAB 11
POPULASI DAN SAMPEL

Populasi target seluruh orang atau objek yang akan menjadi sasaran kesimpulan peneliti. Populasi umum adalah guru SMA di Jawa Barat, populasi target adalah guru tetap negeri. Anggota populasi terdiri atas orang disebut subjek, kalau bukan orang disebut objek. Sampel adalah kelompok kecil bagian dari target populasi yang mewakili populasi secara riil diteliti. Populasi terukur adalah bagian dari populasi target yang secara riil jadi dasar penentuan sampel karena diketahui jumlahnya. Sampling merupakan prosedur atau langkah-langklah penentuan sampel. Bias adalah kekeliruan dalam pengambilan sampel, sehingga menyababkan sampel tidak mewakili populasi. Sebab-sebab bias : 1) kekeliruan menentukan target populsai, 2) karakteristik sampel tidak mewakili target populsi, 3) kesalahan dalam penetuan wilayah, 4) jumlah sam,pel terlalu kecil, 5) kombinasi dari keempatnya.
Macam-macam cara pengambilan sampel : sampel acak karena karakteristiknya sama, sampel bukan acak karena karakteristik tidak sama. Macam-macam sampel acak : sampel acak sederhana, acak sistematik, acak berstrata, acak klaster, acak klaster-berstrata. Sampel bukan acak : sampel purposif, sampel insidental, dan sampel cock (convension sample). Ukuran sampel : beberapa pertimbangan penetuan sampel, kebutuhan sampel, kebutuhan sampel besar, perhitungan besarnya sampel.

BAB 12
PERUMUSAN MASALAH, METODOLOGI DAN DESAIN PENELITIAN

Penyusunan proposal mengikuti sejumlah tahap : mengidentifikasi dan memilih bidang masalah, mngidentifikasi masalah dalam salah satu bidang, mengdakan kajian literatur, memilih masalah yang paling esensial krusial dan bermakna, merumuskan dan membatasi variabel, merumuskan tujuan penelitian, merumuskan asumsi, dan hipotesis atau pertanyaan penelitian, memilih dan menetukan lokasi dan subjek penelitian, memilih teknik dan instrumen pengumpulan data, memilih teknik analisis data dan interpretasi temuan, menyusun desain penelitian.
Walaupun format proposal antar perguruan tinggi dan antar lembaga penelitian berbda-beda, tetapi komponen umumnya hampir sama, meliputi: permasalahan, kajian literatur, metodologi dan penyusunan desain. Rincianlebih detil dalam setiap komponen ada variasi. Format proposal dari lembaga penyandang dan menuntut tambahan rincian komponen biaya, personalia dan peralatan.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda